
Dari kejauhan aku sedang memusatkan perhatianku pada seorang wanita yang sedang duduk, tertunduk dengan ponselnya di sebuah bangku—di sudut jalan persimpangan. Lewat balik gurat kaca ruangan remang ini aku memantau gerak-geriknya. Aku bisa melihatnya leluasa dari tempat ini.
Sudah tiga hari aku menerapkan pola yang sama untuk melakukan tugasku; menguntit. Entah kenapa dia selalu berada di tempat itu selama tiga sore terakhir.
Continue reading “[CERPEN] Penguntit”